Lubang Sewu, Grand Canyon ala Wonosobo


Pernah dengar Wisata Alam Lubang Sewu? Jika anda aktif di sosial media, pasti pernah mengetahuinya. Karena destinasi wisata baru di Wonosobo ini populer gara-gara sosial media. Entah, rahasia apa yang ada di begitu banyak lubang di bebatuan kars itu yang membuat banyak orang penasaran mengintip ke dalamnya. Apakah anda juga penasaran?

Fakta membuktikan, media sosial sangat berpengaruh pada perkembangan dunia pariwisata. Beberapa tahun belakangan, di berbagai wilayah bermunculan destinasi-destinasi wisata baru. Semula hanyalah tempat yang biasa-biasa saja, dalam arti: potensinya belum terlihat. Kemudian digarap, dan melejit, menjadi viral di sosmed sebagai tempat wisata baru. Salah satu diantaranya adalah yang saya sebut diatas, yaitu Wisata Lubang Sewu, yang terletak di Waduk Wadaslintang – Wonosobo, Jawa Tengah.

Lobang Sewu dibuka sebagai tempat wisata di tahun 2015. Kemunculannya di peta wisata Wonosobo bisa dibilang masih bau kencur. Namun soal popularitas, bisa dikatakan Lubang Sewu saat ini jauh melampaui tempat-tempat wisata yang sudah lahir sebelumnya. Semuanya berawal dari foto-foto indah yang tersebar di media sosial, cerita dari mulut ke mulut, hingga jadilah Lubang Sewu seperti saat ini.


Potensi Waduk Wadaslintang

Sejak pertama dibangun, dan kemudian diresmikan di tahun 1988,  Waduk Wadaslintang mampu menjadi salah satu icon wisata Wonosobo. Fungsi utamanya adalah sebagai pemasok bagi ketersediaan air irigasi untuk lahan-lahan pertanian di Wonosobo hingga Kebumen, dan sumber energi untuk menggerakkan turbin PLTA. Disamping itu juga sekaligus menjadi lahan budidaya ikan dalam keramba bagi ratusan kepala keluarga di sekitar waduk.


Waduk ini juga dinobatkan sebagai salah satu obyek wisata yang dimiliki Kabupaten Wonosobo. Biasanya pelancong atau wisatawan akan menikmati keindahan waduk dengan berkeliling menyewa perahu, memancing, atau sekedar menikmati keindahannya dari tepian waduk.


Lubang Sewu, Grand Canyon mini ala Wonosobo

Salah satu bagian dari tepian waduk ini adalah Desa Ororejo, Kecamatan Wadaslintang. Ada satu pesona tersembunyi yang ternyata tersimpan di tempat ini. Saat musim kemarau tiba dan air waduk akan surut, maka terlihatlah bongkahan batu-batu putih nan eksotik, dengan banyak sekali lubang di permukaannya. Itulah Lubang Sewu. Masyarakat menamainya demikian karena begitu banyak lubang ada di batu-batu putih itu, Lubang Sewu artinya adalah Lubang Seribu.

Sejak awal, waduk Wadaslintang adalah surga bagi para pemancing. Saat air waduk pasang, lubang-lubang batuan kapur adalah habitat yang menyenangkan bagi ikan. Jenis ikan yang paling banyak di temui di Waduk Wadaslintang adalah ikan nila, meskipun ada juga jenis ikan lain seperti patin dan red devil.

Saat musim kemarau tiba dan air waduk surut, pesonanya kian bertambah dengan bongkahan-bongkahan batuan alami yang bisa di bilang instagramable. Itu pula yang menjadikan alasan, tempat ini kerap dijadikan lokasi foto pra nikah atau pre-wedding photo. Batu-batuan alam yang berwarna putih indah ini juga yang menjadikan Lubang Sewu di juluki Grand Canyon mini ala Wonosobo.

Sejak awal dibuka, obyek wisata Lubang Sewu di kelola sepenuhnya oleh masyarakat setempat. Mulai jasa pemandu, jasa parkir, sampai penyedia fasilitas-fasilitas pendukung seperti warung makan, toilet semua di kelola oleh penduduk sekitar. Ciri khas lokal juga tampak dari barang dagangan yang dijajakan penduduk di sepanjang jalur menuju lokasi wisata. Anda akan menemukan hasil panen atau hasil olahan dari kebun masyarakat. Salah satu minuman khas Lubang Sewu adalah air kelapa muda plus daging buahnya yang manis dan segar.

Rute untuk mencapai Lubang Sewu

Obyek wisata alam Lubang Sewu bisa dijangkau dengan menggunakan angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Rute yang harus diambil yakni: dari terminal Sawangan, ambil jurusan ke Wadaslintang, dengan jarak tempuh sekitar 45 menit (21 km) mencapai pasar Wadaslintang. Dari pasar Wadaslintang lanjutkan perjalanan menuju Desa Erorejo, berjarak kurang lebih 9 km (sekitar 15 menit). Jangan khawatir tersesat, karena telah ada beberapa papan nama dan penunjuk arah dipasang di sepanjang jalur jalan.


Jadi, jika anda tertarik berkunjung ke sana, sebaiknya lakukan kala air waduk sedang surut, kala musim kemarau. Agar anda tak hanya menyaksikan waduk Wadaslintang tetapi juga Lubang Sewu yang sungguh sangat eksotis.


No comments:

Post a Comment